3 September, 2025

Kontribusi dan Jati Diriku: Cerita Kopdar dan Community Development Banten

Aku selalu membayangkan tempat untuk aku berkontribusi dengan hati. Kekagumanku kepada nilai-nilai Anies Baswedan mengarahkanku untuk bergabung di Aksi Bersama. Kesibukan sehari-hari membuatku menyembunyikan sebagian diriku yang tidak aku tunjukkan di kampus. Berbeda saat di Aksi Bersama, aku menunjukkan jati diriku untuk bermanfaat bagi banyak orang sekaligus mengasah empati dengan ilmu yang aku dapatkan di kampus.

Tibalah saatnya aku berkontribusi di Community Development Banten dengan sepenuh hati. Persiapanku diawali dengan mencari lomba 17 Agustus yang bikin warga bergerak dan guyub. Selain lomba, aku menyiapkan hadiah, menyiapkan kopdar perdana Banten, dan membuat rundown acara. Sejak awal batinku selalu berkata untuk membuat acara ini menyenangkan dan menjadi pengalaman tak terlupakan.

Sekelompok beragam yang terdiri dari 15 pria dan wanita berdiri dan duduk bersama di aula dalam ruangan, tersenyum dan mengenakan berbagai pakaian.

Aku singgah di lokasi pertama, Rumah Makan Zuka Iga Serang milik Teteh Andra Wijayanti Joesoef, untuk melakukan kopdar perdana di Banten. Aku kagum karena tempatnya luas dan menunya enak. Saat kopdar, Fasilitator yaitu Kang Syarif memberi games 9 kotak dan setiap kotak ada satu pertanyaan yang harus ditanyakan kepada teman di kanan dan kiriku. Permainannya seru, berisi, dan bermakna untuk mendalami arti Community Development dan kepemimpinan. Jam makan siang tiba, lalu aku banyak mengobrol dengan Teman Aksi Banten. Sebagai orang dengan kepribadian introvert, aku bisa cepat terbuka dengan teman baru di Aksi Bersama karena keramahan mereka.

Perjalanan dari Serang ke Cikembang, Pandeglang dilakukan secara konvoi dengan mengendarai motor dan mobil. Perjalanan ditempuh selama 6 jam. Di sela-sela perjalanan, aku dan Teman Aksi istirahat di Malingping di kediaman Kang Iman. Kang Iman adalah Teman Aksi yang berinisiatif untuk menawarkan tempat istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke Cikembang. Kang Iman juga mengikuti Community Development di Cikembang, sehingga pasukan Teman Aksi bertambah. Perjalanan diiringi oleh hujan deras, namun tak mematahkan semangat dan keceriaan di dalam diriku.

Aku sampai di Cikembang pukul 20.00 WIB. Saat tiba, aku melihat warga berbondong-bondong datang ke pasar untuk menyemarakkan kemerdekaan. Aku selalu suka keramaian sebagai tanda kehidupan yang baik. Oh iya, Teman Aksi menginap di rumah Pak Lurah hingga Minggu siang. Setelah menurunkan barang, aku membungkus hadiah-hadiah lomba yang disiapkan untuk adik-adik, orang tua, dan remaja. Kegiatan membungkus kado meniadakan sekat-sekat canggung satu sama lain. Istirahat pun menjadi nikmat karena perasaan senang membantu dalam kebaikan terus ada di hati dan pikiran kami semua.

Sekelompok orang berjalan menuju tanda warna-warni bertuliskan "Hatur Nuhun Aksi Bersama" di area luar ruangan yang hijau dan rindang.

Aku menyambut Subuh dengan pikiran yang segar dan siap membuat warga senang dengan kehadiran Teman Aksi Banten. Aku mengisi energi dengan nasi uduk hangat yang dijual di dekat desa Cikembang. Sembari sarapan, aku berdiskusi mengenai rundown, dokumentasi, dan tugas sebagai penanggung jawab lomba 17 Agustus 2025.

Tangan seorang anak mewarnai gambar yang dikelilingi pensil warna dan buku mewarnai pada alas berpola cerah.

Cuaca cerah di Cikembang menjadi pemantik semangat Teman Aksi dan warga saat menyambut hari kemerdekaan Indonesia. Ada pengalaman menarik yang membuatku tertegun menatap negara berusia 80 tahun ini. Saat upacara pengibaran bendera bersama warga, ini pertama kalinya suaraku tercekat saat menyanyikan lagu Indonesia Raya. Aku menyadari realita pahit bahwa masih banyak warga yang hidup di garis kemiskinan dan akses sulit untuk menyeberangi tanah mereka sendiri. Perasaan haruku bertambah saat ikut menyeberang di jembatan Aksi Bersama Cikembang karena adanya jembatan ini memudahkan mobilisasi perlengkapan lomba. Kehadiran jembatan juga membuat warga merasakan pengalaman lomba yang sangat jarang diadakan di Cikembang.

Sekelompok besar orang yang beragam, tersenyum dan berpose bersama di luar ruangan, dengan bendera Indonesia di latar belakang dan tanaman hijau subur di sekeliling mereka.

Bagaikan minum air kelapa di siang terik, senyum warga menjadi oase bagiku. Rasa lelah terbayar lunas saat melihat warga tertawa lebar sampai terlihat giginya. Aku senang sama solidaritas Teman Aksi Banten dan warga guyub satu sama lain. Jika ditanya apa keputusan terbaikku di tahun 2025 ini, jawabanku adalah bergabung menjadi Teman Aksi Banten. Bersama Teman Aksi, aku tumbuh menjadi pribadi yang berempati dan terbuka kepada sesama warga.

Aku kembali ke Jakarta dengan hati ringan dan bahagia. Kalau mau dapat pengalaman sepertiku, yuk jadi Teman Aksi. Mari, bergabung di Aksi Bersama untuk merawat ingatan baik dan menebar manfaat seluas-luasnya secara kolektif.

Halimatussya’diyahPenulis